Kabar mengenai penutupan layanan Google Play Music telah dikonfirmasi oleh pihak Google sejak jauh-jauh hari. Saat ini beberapa pengguna sudah tidak bisa lagi mengakses layanan Google Play Music untuk menikmati fitur-fitur yang ada pada platform ini. Walaupun begitu, platform layanan musik pertama milik Google ini baru akan dipensiunkan total pada bulan Desember mendatang.
Alasan dibalik penutupan layanan Google Play Music, tak lain karena kurang mampu bersaing di pasar global. Para pengguna lebih tertarik untuk menggunakan layanan streaming musik yang sedang naik daun seperti Spotify. Karena hal tersebut, Google memutuskan untuk menghentikan operasional layanan streaming musik mereka yang pertamakali diluncurkan pada tahun 2011 silam.
Saatnya beralih ke YouTube Music
Saat ini para pengguna diberi dua opsi sebelum layanan Google Play Music benar-benar dimatikan. Pengguna diminta untuk mentransfer semua konten dari layanan Google Play Music ke YouTube Music. Namun jika pengguna tidak ingin beralih ke YouTube Music, maka pengguna dapat menyimpan musik yang dibeli melalui Google Takout.
YouTube Music pertamakali diluncurkan secara global pada tahun 2015 dibawah naungan Google. Platform ini baru tersedia di Indonesia pada awal November 2019. YouTube Music dapat diakses secara gratis dan memiliki beragam fitur-fitur unggulan, salah satunya fitur dimana pengguna dapat mencari lagu berdasarkan lirik, meskipun lirik yang dicari tidak tepat sepenuhnya.
Adapun fitur lainnya misalnya dari segi kapasitas penyimpanan, pengguna dapat menyimpan maksimal 5.000 lagu pada platform YouTube Music. Sementara untuk biaya berlanggganan YouTube Music Premium harganya terbilang murah yaitu hanya Rp.49.000 per bulan. Tentunya harga tersebut cukup masuk akal dan sebanding dengan beragam fitur yang nantinya dapat diakses oleh pengguna.
Hingga saat ini, Google memberikan pertahian lebih dalam mengembangkan YouTube Music, sebab platform ini diyakini mampu bersaing lebih baik di pasar global.
No comments