Honor of Kings merupakan game MOBA yang sangat populer di Cina dan Taiwan. Game yang dikembangkan oleh Tencent ini pertama kali dirilis pada tahun 2015, satu tahun sebelum Mobile Legends diluncurkan. Besarnya antusiasme Honor of Kings di Negeri Tirai Bambu, membuat persaingan di level esport-nya juga begitu ketat.
Meskipun Honor of Kings sudah lama eksis, tetapi game ini belum pernah merilis server globalnya. Alhasil, selama ini hanya gamers Tiongkok saja yang bisa memainkannya. Namun di tahun 2024, Tencent memutuskan untuk menjangkau pasar yang lebih luas dengan merilis Honor of Kings ke dalam versi global, termasuk Indonesia.
Jadwal perilisan Honor of Kings versi global dimulai dari Timur Tengah, Eropa, Amerika Latin, baru kemudian ke Asia Tenggara. Honor of Kings Indonesia sendiri sudah dirilis dan bisa dimainkan. Namun aplikasinya belum tersedia di Play Store dan harus diunduh lewat website resminya.
Kira-kira mampukah Honor of Kings bersaing di Indonesia? Mengingat pasar MOBA untuk region Indonesia sudah dikuasai oleh Mobile Legends: Bang Bang buatan Moonton. Yuk simak ulasannya di bawah ini.
1. Telat rilis di Indonesia
Keterlambatan waktu perilisan Honor of Kings menjadi alasan utama game ini bakal sulit saingi Mobile Legends. Bagaimana tidak, jarak perilisan keduanya terpaut cukup jauh, yakni 8 tahun. Tentunya dengan waktu selama itu bisa kita lihat seberapa akrabnya para gamers di Indonesia dengan Mobile Legends.
Bahkan tak cuma di Indonesia saja, Honor of Kings juga kemungkinan bakal sulit bersaing di negara-negara Asia Tenggara lainnya. Mungkin akan beda ceritanya kalau game ini dirilis sebelum Mobile Legends muncul.
2. Kalah pamor dengan Mobile Legends
Tak bisa dipungkiri lagi kalau Mobile Legends memang sudah melekat di hati para gamers Indonesia. Mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang dewasa hampir semuanya kenal dengan game buatan Moonton ini. Selama delapan tahun sudah banyak keluh kesah yang dilalui oleh para player Mobile Legends.
Alhasil akan sulit tentunya jika mereka memalingkan hati begitu saja. Pastinya perlu usaha ekstra untuk bisa merayu player Mobile Legends agar bisa memainkan Honor of Kings. Apalagi kita tahu di level internasional, Mobile Legends tercatat sebagai turnamen MOBA paling populer di Indonesia (untuk kategori mobile game).
3. Banyak pendahulunya yang juga gagal
Loyalnya gamers Mobile Legends dibuktikan dari beberapa game MOBA baru yang rata-rata pemainnya hanya sekedar mampir saja. Dalam hal ini, kebanyakan game bertema serupa cuma booming di awal perilisannya. Sebut saja seperti Arena of Valor (AOV), Vainglory, Heroes Evolved, atau bahkan Wildrift.
Jika berkaca pada game-game tersebut tentunya akan sulit bagi Honor of Kings untuk bisa mendatangkan banyak pemain. Meski begitu ada juga gamers yang memang sudah menantikan Honor of Kings karena mereka telah mengenal game ini dari jauh-jauh hari.
4. Fitur yang itu-itu saja
Secara gameplay Honor of Kings memang mirip dengan game MOBA lainnya, yakni pertempuran arena 5 vs 5. Menariknya ternyata game ini merupakan saudara kembar dari Arena of Valor. Keduanya dikembangkan oleh developer dan penerbit yang sama. Arena of Valor sendiri bisa dibilang merupakan versi globalnya Honor of Kings. Keduanya punya banyak kesamaan, mulai dari grafis, mekanisme permainan, bahkan beberapa karakternya pun ada yang sama.
Arena of Valor sendiri rilis di Indonesia pada tahun 2017 dengan Garena sebagai publishernya. Padahal hanya selang setahun setelah Mobile Legends rilis tetapi AOV tetap kalah popularitas. Tentunya hal ini menjadi tanda tanya besar, apakah Honor of Kings akan bernasib sama seperti saudaranya tersebut. Karena bisa jadi game ini justru dihindari oleh sebagian player Arena of Valor yang sudah merasa bosan.
5. Terlalu banyak hero
Honor of Kings memiliki lebih dari 120 karakter yang bisa digunakan oleh pemain. Jumlah hero tersebut tak jauh beda dengan Mobile Legends sekarang, yakni ada sekitar 124 karakter (terbaru Chip). Tentunya Moonton merilis hero-hero tersebut secara berkala sejak pertama kali game Mobile Legends eksis.
Beda ceritanya dengan Honor of Kings, hampir semua hero yang ada di server orginalnya langsung dibawa ke versi global (80+ karakter). Bagi yang masih awam pastinya bakal bingung karena mau tak mau harus berkenalan dengan banyak hero beserta skill-skillnya. Belum lagi sebagian besar karakternya mengambil referensi dari mitos dan sejarah Tiongkok yang tidak banyak diketahui orang di luar Cina.
Pada dasarnya Tencent tidak membuat game Honor of Kings untuk menjangkau pasar global. Untuk itulah mereka mengembangkan game turunannya yakni Arena of Valor yang lebih bisa diterima di luar Cina. Namun setelah waktu yang cukup panjang, Tencet justru memutuskan untuk merilis Honor of King versi internasional. Game ini terbilang sangat ringan karena hanya memerlukan spesifikasi Ram 2 GB serta CPU 1.6 GHz.
No comments