Pandemi COVID-19 menjadi sebuah musibah besar yang melanda seluruh dunia hingga saat ini. Tak dapat dipungkiri lagi, kehadiran virus ini memang sangat membahayakan, ini dibuktikan dengan banyaknya korban jiwa yang berjatuhan akibat terpapar virus tersebut. Sangking takutnya, beberapa orang bahkan sampai enggan menyapa tetangganya sendiri demi mengantisipasi penyebaran virus corona. Alhasil wabah ini menjadi keresahan bagi setiap negara di seluruh dunia.
Walaupun begitu, ada beberapa negara yang bisa dibilang sudah terbebas dari virus COVID-19, bahkan sudah tidak mewajibkan warga negaranya memakai masker lagi. Di Indonesia sendiri, kini sudah memasuki masa New Normal, yaitu kegiatan dan segala aktivitas sehari-hari kembali seperti semula, namun tetap dengan menerapkan protokol kesehatan.
Meski begitu tetap saja pandemi masih menjadi mimpi buruk bagi banyak orang. Hal ini bukan tanpa alasan, sebab pandemi juga turut menumpas segala aktivitas, khususnya dalam hal pekerjaan. Tak sedikit pegawai/pekerja yang terkena PHK karena perusahaannya bangkrut. Disisi lain banyak juga pedagang dan pengusaha kecil yang terpaksa gulung tikar karena minimnya pemasukan.
Saya pun termasuk orang yang merasakan dampak dari pandemi itu sendiri. Sebagai mahasiswa, saya mau tak mau harus mengikuti kelas secara daring (online). Sebagian orang mungkin lebih menyukai belajar secara daring, namun tidak untuk saya. Jujur saja, dalam hal pelajaran saya lebih cepat tanggap jika dilakukan secara tatap muka (offline). Karena ada banyak faktor yang membuat saya tidak bisa fokus setiap kali mengikuti kelas daring.
Dampak lainnya yang saya alami, seperti beberapa kegiatan yang sudah direncanakan terpaksa batal karena berpotensi menyebabkan kerumunan. Walaupun ada sedikit rasa kecewa, namun apa daya, semua demi kepentingan bersama. Terlepas dari itu, ada banyak hal positif yang saya dapatkan di tengah pandemi ini, salah satunya yaitu meningkatkan produktivitas serta kreativitas.
Menambah Produktivitas di Masa New Normal
Masa New Normal bukan berarti semua kembali normal, kita harus tetap mengikuti anjuran dari pemerintah, salah satunya yaitu dengan mengurangi waktu berada diluar rumah. Sebab, sampai hari ini angka kasus penularan COVID-19 masih tergolong tinggi, sehingga beberapa daerah di Indonesia masih harus menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) demi menekan tingkat penyebaran virus corona.
Tentunya hal ini membuat sebagian besar pekerjaan dan pembelajaran dilakukan secara daring (online). Memang work from home itu mempermudah, karena cukup standby di depan gadget tanpa perlu report-report berdandan. Tapi tetap saja setelah meeting atau kuliah daringnya selesai, banyak orang yang kebingungan karena tak memiliki kegiatan lain. Akhirnya mereka pun lebih memilih untuk rebahan seharian di kasur.
Hal tersebut membuat banyak orang yang beranggapan jika terlalu lama diam dirumah maka tingkat produktivitas seseorang akan menurun. Memang ada benarnya sih, tapi jangan salah, walaupun diam dirumah bukan berarti produktivitas seseorang jadi terhambat. Malahan menurut saya dengan banyaknya waktu luang dirumah justru menjadi sebuah tantangan supaya membuat kita tetap produktif, caranya dengan melakukan berbagai macam kegiatan lain yang positif.
Dari saya sendiri misalnya, banyaknya waktu luang saat dirumah saya manfaatkan untuk melakukan kegiatan didalam maupun diluar perkuliahan, tujuannya tentu untuk meningkatkan produktivitas saya supaya tidak menurun. Dalam hal perkuliahan misalnya, karena berasal dari jurusan yang berkaitan dengan dunia programming, berkat work from home ini saya menjadi lebih produktif dalam mengembangkan skill coding dengan membuat project kecil-kecilan.
Kemudian diluar jam perkuliahan, saya turut produktif dalam menghasilkan konten (artikel) untuk kemudian di publikasikan di blog pribadi saya ini. Saat menulis artikel, saya harus duduk di depan laptop/komputer selama berjam-jam demi bisa menghasilkan sebuah artikel. Tentu hal ini akan sulit dilakukan apabila saya lebih sering berada diluar rumah, karena hal tersebut dapat mempengaruhi jam tidur saya.
Namun yang perlu diingat, di masa New Normal seperti sekarang ini tingkat produktifitas seseorang tidak mesti diukur dari banyaknya produk barang atau jasa yang dihasilkan. Namun bisa dilihat dari seberapa tekunnya seseorang dalam memanfaatkan sumber daya secara efektif dan efisien yang kemudian menghasilkan sebuah goals atau pencapaian bagi orang tersebut.
Mengembangkan Kreativitas di Masa New Normal
Kreativitas dan produktivitas menjadi dua hal yang tak terpisahkan, karena dengan selalu produktif, tentunya dapat menumbuhkan ide-ide kreatif. Tentunya kreativitas diperlukan di masa New Normal seperti sekarang, demi menciptakan sesuatu yang baru. Namun bukan berarti harus benar-benar baru dan belum pernah ditemukan sebelumnya.
Banyak orang yang beranggapan bahwa untuk memiliki kreativitas seseorang haruslah cerdas. Nyatanya orang cerdas belum tentu memiliki pemikiran kreatif, sebab dua hal ini sangat berbeda. Kreativitas disini artinya seseorang berani mencoba hal baru (mengambil resiko) sehingga timbul sesuatu yang baru pula. Nah, orang cerdas belum tentu berani mengambil resiko, terlebih lagi jika konsekuensinya tinggi.
Terlepas dari itu, semua orang pastinya dituntut untuk memiliki jiwa kreatif, seperti misalnya para pegawai yang bekerja di perusahaan kompetitif. Jika mereka tidak memiliki kreativitas, sudah pasti perusahaan tempat mereka bekerja akan kalah saing dengan perusahaan kompetitor. Hal ini dapat membuat perusahaan tersebut terancam bankrut.
Terlebih lagi di keadaan seperti sekarang yang menyebabkan kemunduran satu langkah di berbagai bidang. Oleh karena itu Mengembangkan kreativitas sangatlah diperlukan. Ada banyak cara untuk dapat membantu mengembangkan kreativitas seseorang. Misalnya salah satu cara saya dalam mengembangkan kreativitas, yaitu dengan cara mencatat segala hal unik yang terjadi disekitar saya, lalu kemudian saya ubah menjadi sebuah ide baru.
Cara tersebut tergolong umum dan biasa digunakan oleh kebanyakan orang. Walau begitu, kreativitas setiap orang bisa muncul dalam situasi atau kondisi tertentu. Jadi tak usah khawatir, apalagi sampai memaksakan diri mengikuti cara-cara tertentu. Cukup ikuti kata hati, dan temukan sendiri cara untuk bisa mengembangkan kreativitas diri.
Pandemi memang menumpas segala aktivitas, namun disisi lain work from home dan PPKM ternyata mampu meningkatkan produktivitas dan mengembangkan kreativitas seseorang. Hal ini tentu menjadi sebuah tantangan tersendiri di masa New Normal seperti sekarang. Lekas membaik Indonesia-ku.
20 comments
Tapi itu semua tergantung kekitanya juga kan ya, kalau males-malesan ya pastinya malah jadi rebahan terus hehehe
Termasuk masa pandemi sekarang ini. Banyak orang orang yang justru bangkit ketika dunia sedang terpuruk.
masalahnya kadang kurang konsisten
Yap, alhamdulillah selama masih di rumah aja masih dikasi kesempatan untuk tetap produktif (salah satunya membuat konten tulisan). Dan tetap berharap pademi juga segera berakhirnyaaaa. Amiin
Jadi di sisi lain tetap bersyukur juga dengan adanya ujian pandemi ini.
Aamiin. Semoga pandemi lekas usai. Dan semua membaik khususnya dunia kesehatan...
yap, kita tetap harus bersyukur, dan jangan lupa juga untuk tetap jaga kesehatan.
amin...
Memang banyak yg mengeluh bosaaaannn karena pandemi entah kapan ini berakhirnya.
Tapii, kita kan punya skill utk adaptasi.
ya udah, yuk lah, kita isi dgn kegiatan yg kita sukai