Mengganti oli mesin merupakan hal wajib yang harus dilakukan oleh para pengendara motor karena akan menentukan nasib dari kendaraan mereka. Walaupun motor hanyalah benda mati, tetapi dia tetap harus diperhatikan dan dirawat, termasuk salah satunya yaitu ganti oli.
Walau begitu nyatanya banyak sekali para pengendara atau pemilik sepeda motor yang masih mengesampingkan hal ini. Alasannya pun bermacam-macam, mulai dari prioritas kebutuhan, malas pergi ke bengkel, motor jarang dipakai, hingga murni karena ketidaktahuan.
Dilansir dari situs resmi Suzuki, oli motor wajib diganti jika sudah menempuh jarak 2500-3000 km. Sementara untuk motor yang jarang dipakai oli wajib diganti sesuai dengan lamanya motor tersebut disimpan, tapi biasanya per 6-12 bulan.
Motor yang jarang ganti oli tidak langsung kerasa begitu saja dampaknya, namun bertahap sesuai dengan beratnya kerusakan yang timbul. Makin parah kondisinya, akan makin sulit pula untuk ditangani. Berikut 5 dampak yang akan timbul akibat jarang ganti oli motor.
1. Motor jadi tidak nyaman saat dikendarai
Dampak pertama yang dirasakan yaitu munculnya rasa tidak nyaman saat sedang mengendarai motor. Dari mulai terdengarnya suara bising dari bagian mesin, serta adanya getaran yang juga berasal dari bagian mesin. Bukan cuma membuat tak nyaman saja, jika hal tersebut tidak segera ditangani lama-kelamaan akan berakibat fatal bagi mesin.
Bunyi dan getaran tersebut terjadi karena adanya gesekan keras antar mesin. Gesekan ini bisa terjadi karena volume oli kurang, serta kodisi oli sudah menghitam (kotor). Akibatnya mesin harus bekerja ekstra sehingga menimbulkan bunyi yang tidak enak didengar. Sementara jika oli rajin diganti, gesekan antar mesin akan berkurang karena oli dalam keadaan baik dan volumenya cukup.
2. Fungsi mesin pada motor terganggu
Seperti yang sudah disinggung di atas, oli yang sudah lama tidak diganti bakal memengaruhi kinerja mesin motor. Pasalnya oli bertugas untuk meminimalisir terjadinya gesekan keras antar mesin. Selain itu oli juga berperan sebagai pendingin mesin yang fungsinya untuk meredam panas pada mesin agar tidak terjadi overheating.
Kalau hal tersebut sudah terjadi, tentunya kamu bisa repot dikarenakan kinerja motor menjadi tidak maksimal. Belum lagi jika ada komponen yang rusak, misalnya kepala silinder melengkung akibat gesekan, tentunya kamu harus rela merogoh kocek yang pastinya tidak sedikit demi memperbaiki si kuda besi.
3. Mesin motor sering mati tiba-tiba
Dampak lain yang akan kamu rasakan yaitu motor mati secara tiba-tiba, padahal tidak ada angin ataupun hujan. Mengalami motor mati tiba-tiba memang tidak jadi masalah kalau kamu masih disekitaran rumah, apalagi kalau ada bengkel disekitarnya. Tetapi akan berbahaya kalau mesin motormu mati saat di jalan raya yang jauh dari bengkel.
Oke lah kalau motor masih bisa didorong, namun lain ceritanya kalau mengalami kejadian piston macet (piston ngancing). Banyak orang yang dibuat panas dingin ketika mengalami piston ngancing, terutama yang masih awam tentang motor. Pasalnya hal tersebut membuat ban jadi tidak mau berputar baik maju ataupun mundur. Peristiwa ini terjadi karena oli mesin kering sehingga mesin pun mengalami overheat. Solusi terbaiknya yaitu dengan memanggil orang bengkel ke lokasi.
4. Akibatnya motor jadi turun mesin
Istilah turun mesin atau overhaul menjadi momok yang paling ditakuti oleh para pemilik sepeda motor. Walaupun ada beberapa faktor lain yang bisa menyebabkan motor turun mesin, namun kebanyakan terjadi akibat telat ganti oli. Jika motor sudah mengalami turun mesin, dikatakan bahwa kualitas motor tersebut tidak lagi seratus persen seperti awal mula dikeluarkan (menurut seorang teman mekanik).
Beberapa pengendara sangat menghindari permasalahan ini sebab biaya perawatannya terbilang cukup mahal. Hal ini dikarenakan adanya spare part motor yang mesti diganti, untuk motor bebek minimal biaya yang harus dikeluarkan berkisar Rp 200 ribu-an. Harga segitu belum termasuk biaya penggantian suku cadang yang rusak. Semakin banyak yang rusak, maka biaya yang dikeluarkan pun akan semakin mahal.
Tetapi perlu diketahui, ganti spare part bukan berarti membuat motormu kembali jadi bagus seperti sediakala. Karena ada kemungkinan kalau spare part yang baru tidak jauh lebih baik daripada yang lama. Dan akan tambah buruk kalau yang menanganinya bukan mekanik profesional.
5. Harga motor anjlok
Selain kelengkapan surat-surat, kondisi motor juga menjadi faktor penentu harga jual motor. Semakin banyak kerusakan yang pernah dialami, maka makin merosot pula harganya, terlebih lagi kalau motor sudah mengalami turun mesin. Jadi jangan kaget ataupun tersinggung kalau motormu ditawar dengan harga jauh di bawah pasaran. Dan yang paling parahnya, motor malah sulit untuk dijual, karena jadi pertimbangan tersendiri bagi calon pembeli.
Gimana, sudah kapok jarang ganti oli? Sebelum hal-hal seperti di atas terjadi, alangkah baiknya untuk selalu merawat motor dengan baik, minimal ganti oli secara rutin. Dibanding dengan biaya servis, harga oli jauh lebih murah, tidak sampai Rp 50 ribu.
Sumber foto: suzuki.co.id
13 comments
makanya sekarang punya jadwal sendiri kalau mau ganti oli
bisanya ada pikiran eh tar aja deh
pas dipakai terus jadi ngadat dan mogok deh huhu