Film The Batman (2022) menjadi perbincangan hangat di kalangan penggemar superhero. Bagaimana tidak, di tengah maraknya film pahlawan yang eksis dalam satu jagat universe, Warner Bross justru melakukan reboot lagi pada produk miliknya tersebut.
Terlebih lagi, cerita yang ditampilkan dalam film The Batman benar-benar berbeda dari para pendahulunya. Di sini kita akan diperlihatkan dengan kisah yang super kelam dari Bruce Wayne maupun keadaan kota Gotham.
Namun sayangnya, kita tidak akan melihat Batman beraksi memberantas kejahatan demi membela kebajikan. Alih-alih tampil sebagai pahlawan, ia justru lebih fokus untuk membalaskan dendam pribadinya.
Selain menghadirkan cerita yang berbeda, film ini juga menggaet aktor baru, yakni Robert Pattinson. Pemilihan Robert Pattinson sempat menuai kritikan dari para fans DC. Pasalnya, ia dinilai tak layak memerankan Bruce Wayne, akibat image Edward Cullen yang sudah melekat pada dirinya.
Meski begitu, film The Batman garapan Matt Reeves termasuk salah satu film DC yang sangat dinantikan oleh fans seantero dunia. Tak ketinggalan, mereka yang hanya sekedar tahu siapa itu Batman juga turut menyambut penayangan filmnya di bioskop pada Maret 2022 lalu.
Karena The Batman adalah film reboot, alhasil film ini bisa dinikmati oleh siapa pun tanpa harus melihat film-film sebelumnya. Akan tetapi, buat yang masih asing dengan karakter Bruce Wayne maupun Batman, sepertinya bakalan pusing karena film ini dipenuhi oleh teka-teki.
Sinopsis The Batman
The Batman menceritakan kisah seorang Bruce Wayne (Robert Pattinson) yang sudah menjadi Batman selama dua tahun. Selama dua tahun itu, dia meneror para kriminal Gotham dengan menggunakan rasa takut.
Sorot lampu kelelawar yang muncul di langit menjadi sinyal peringatan untuk para pelaku kejahatan. Kemudian Batman akan muncul dari balik bayang-bayang dan menggunakan metode kekerasan untuk menghukum mereka.
Sayangnya, aksinya tersebut malah membuatnya tidak dipercayai oleh pihak kepolisian, kecuali Letnan James "Jim" Gordon (Jeffrey Wright) yang menanggapnya seperti seorang partner.
Pada suatu hari, Batman mendapati kasus pembunuhan berantai yang dilakukan oleh The Riddler (Paul Dano). Korban dari pembunuhan tersebut adalah orang-orang penting di kota Gotham, termasuk sang Walikota Don Mitchell Jr.
Dalam memecahkan kasus tersebut, Batman dibantu oleh Seline Kyle (Zoe Kravitz), salah satu pelayan di klub milik Carmine Falcone (John Turturro). Namun, kasus pembunuhan tersebut malah menuntunnya kepada rahasia besar mengenai keluarganya dan kota Gotham.
Tak hanya menceritakan Batman, tapi juga Gotham itu sendiri
Matt Reeves benar-benar menampilkan Gotham sebagai sosok karakter di sepanjang film. Batman dan Gotham memang sudah menjadi satu kesatuan utuh. Kota fiktif yang selalu digambarkan mencekam ini memiliki masa lalu yang tak kalah suram dan gelap.
Setiap kali kamera menyorot, hanya kegelapan yang diperlihatkan dari kota tersebut. Seakan-akan Gotham seperti kota yang menelan penduduknya ke dalam kegelapan. Mereka tidak bisa lari, tapi enggan untuk pergi.
Para pendahulunya dianggap gagal membawa perubahan di kota ini. Bahkan, masa depan kota Gotham pun diprediksi bakal tetap suram. Krisis tersebut membuat para villain berdatangan. Mereka berniat membuat perubahan, namun dengan versi mereka sendiri.
Di sisi lain, Batman juga berniat memperbaiki kota tersebut, tetapi ia masih kesulitan karena dibayang-bayangi oleh trauma masa kecilnya. Kita akan melihat sosok Batman yang masih labil, antara ingin menegakkan keadilan atau membalaskan dendamnya.
Korupsi dan ketidakadilan menjadi fokus utama cerita
The Batman mengangkat kisah yang cukup realistis, yaitu tentang korupsi dan ketidakadilan. Kita diperlihatkan dengan keadaan kota Gotham yang megah dan maju. Namun nyatanya, Gotham bukanlah kota yang aman, terdapat sisi kelam dan gelap di baliknya.
Meskipun eksistensi para koruptor tidak menjadi ancaman serius bagi Batman, tapi di antara para pelaku kejahatan tersebut terdapat orang yang bertanggung jawab atas kematian kedua orang tua Bruce Wayne.
Demi mencari tahu sekaligus meneruskan warisan kedua orang tuanya, Bruce menggunakan identitas lain sebagai Batman. Saat malam hari, dia menghakimi para penjahat dengan menggunakan kekerasan fisik, tetapi tidak membunuh.
Pada akhirnya ia sadar bahwa kekerasan hanya berguna untuk menghentikan kejahatan untuk satu malam saja. Selagi masih ada akarnya, kejahatan akan terus berlanjut dan tindak kekerasan bisa merajalela.
Batman sebagai perwujudan dari pembalasan
Batman yang muncul di sepanjang film merupakan seorang vigilante yang dibutakan oleh balas dendam. Tindakanya tidak mencerminkan seorang penjahat maupun pahlawan, sebab ia memberantas kejahatan dengan cara main hakim sendiri.
Hal tersebut membuat para polisi tidak mempercayainya dan malah menganggapnya aneh. Siapa yang tidak ngeri melihat orang berkostum serba gelap berkeliaran di malam hari dan memukuli para penjahat. Baik korban maupun pelaku sama-sama ketakutan saat melihat Batman.
Intinya, dalam film ini, Batman masih jauh dari kata pahlawan. Bahkan ia sendiri hanya memperkenalkan dirinya sebagai vengeance atau pembalasan.
Sangat sedikitnya scene Bruce Wayne membuat karakter ini menjadi daya pikat sekaligus misteri terbesar di film The Batman. Apalagi Bruce diceritakan sebagai pemuda yang suka mengurung diri di rumah, tanpa memperdulikan wanita maupun harta kekayaannya.
Minim konflik, namun penuh teka-teki
Pada dasarnya konflik utama dalam film ini yaitu mengenai pembunuhan berantai yang terjadi di tengah kekacauan kota Gotham. Akan tetapi, ini bukanlah kasus pembunuhan biasa, sebab si pembunuh meninggalkan teka-teki yang ditujukan untuk Batman.
Uniknya, teka-teki tersebut dikemas menjadi sebuah tragedi pembunuhan berantai. Si pembunuh mengincar para petinggi yang melakukan korupsi, seperti polisi, jaksa, hingga walikota.
Karena musuh utamanya bukanlah sesosok alien, alhasil Batman harus melakukan investigasi ala-ala detektif untuk bisa mengungkap siapa dalang pembunuhan tersebut. Jawaban dari setiap teka-teki yang berhasil dipecahkan menuntun Batman menuju target pembunuhan berikutnya.
Sampai pada akhirnya si pembunuh memperkenalkan dirinya sebagai The Riddler. Dalam komiknya, dia termasuk salah satu musuh bebuyutan Batman selain Joker. Riddler memang hanya tampil sebentar, tapi kegilaannya muncul hampir di sepanjang film.
Karakter pendukung yang tak sedikit
Menampilkan empat villain sekaligus mungkin cukup mustahil, apalagi untuk film bertema superhero. Pasalnya hal tersebut bisa saja mengacaukan jalan cerita, dan skenario terburuk yaitu ending jadi terkesan dipaksakan.
Namun, sepertinya Matt Reeves berhasil melewati hal ini. Dia sukses menampilkan empat karakter penjahat sekaligus tanpa mengalihkan fokus Batman untuk menangkap musuh utamanya, The Riddler.
Malahan karakter penjahat lain seperti Penguin, Catwoman, dan Carmine Falcon, menjadi benang merah penghubung semuanya.
Untungnya Batman tidak bergerak seorang diri, ia dibantu oleh dua sidekick, yaitu Alfred Pennyworth dan Jim Gordon. Keduanya seakan memiliki perannya masing-masing, di mana Alfred membantu Batman untuk segala urusan internal, sekaligus menjadi mentor dari Bruce Wayne.
Sedangkan untuk masalah eksternal, ia dibantu oleh Jim Gordon. Hubungan mereka bisa dibilang unik, karena Jim sejatinya adalah anggota polisi. Akan tetapi, keadaan membuatnya lebih mempercayai Batman dibanding rekannya sendiri.
Tak hanya mereka berdua, Batman juga turut dibantu oleh Selina Kyle aka Catwoman. Di film ini dia berbalik menjadi sekutu si manusia kelelawar.
Bruce dan Selina sama-sama tahu rasanya tumbuh tanpa orang tua. Meski begitu, mereka tidak sama. Selina bukanlah orang yang percaya dengan adanya sebuah perubahan, sehingga ia lebih memilih untuk memusnahkan ketimbang memperbaiki.
Penutup
Jika kita perhatikan, film The Batman lebih mengedepankan tentang kemanusiaan ketimbang sekedar menceritakan kisah heroisme. Di sini Bruce Wayne hanya berjuang demi dirinya sendiri, bukan untuk orang lain.
Sisi baiknya, insiden di film tersebut dapat dijadikan pelajaran bagi Bruce Wayne, sekaligus sebagai jembatan bagi Batman untuk menjadi sosok pahlawan. Kegaduhan yang dibuat oleh Riddler berhasil menyadarkannya, bahwa kejahatan bisa mengancam nyawa siapa pun.
Tidak menutup kemungkinan kalau di film selanjutnya kita bakal melihat Batman yang sudah mulai siap mengemban tugas sebagai pelindung kota Gotham.
8 comments