Film Godzilla x Kong: The New Empire akhirnya tayang di Indonesia pada 27 Maret 2024. Adam Wingard kembali menjadi sutradara di sekuel Godzilla vs Kong ini. Beberapa cast di film sebelumnya juga turut hadir kembali, yakni Rebecca Hall, Kaylee Hottle, dan Brian Tyree Henry.
Godzilla x Kong sendiri merupakan film kelima dari waralaba MonsterVerse. Seperti judulnya, kita akan menyaksikan kembali kerja sama antara dua Titan Alpha, Kong dan Godzilla dalam menghadapi ancaman baru yang datang dari rongga Bumi (Hollow Earth).
Berbeda dari film sebelumnya, Godzilla x Kong lebih berfokus mengenai petualangan Kong di Hollow Earth. Kita akan diperkenalkan lebih jauh dengan habitat baru Kong tersebut. Sedangkan Godzilla yang tinggal di permukaan tampil bak pahlawan setelah mengalahkan para Titan yang mengancam kehidupan manusia.
Artikel ini berisi review film Godzilla x Kong: The New Empire. Ada banyak hal-hal seru dan menarik yang terjadi di sepanjang film. Simak ulasan lengkapnya di bawah ini.
1. Pertarungan epik dengan visualisasi menarik
Tak bisa dipungkiri lagi kalau efek visual menjadi salah satu nilai jual dari waralaba MonsterVerse. Godzilla x Kong: The New Empire berhasil memberikan pengalaman lebih kepada penonton dengan menyajikan efek visual impresif yang memanjakan mata.
Tak lupa efek-efek CGI dari pergerakan para monster juga terlihat lebih baik dari film sebelumnya. Beberapa tempat yang ada di Hollow Earth dibuat sedemikian rupa hingga detail paling kecil. Faktanya masih banyak tempat di Hollow Earth yang belum dieksplorasi, yang tentunya membuka peluang untuk kemunculan Titan-Titan baru lainnya.
Namun yang terpenting tentunya scene adu jotos antar para Titan di sepanjang film. Adegan pertarungan tangan kosong Kong melawan monster-monster baru dibalut dengan sangat epik. Sementara itu, Godzilla masih tetap sangar dengan Atomic Breath-nya yang kali ini berubah menjadi warna pink.
2. Menghadirkan sebuah konflik baru
Konflik di film Godzilla x Kong: The New Empire bermula ketika muncul sebuah kode misterius dari tempat yang belum terpetakan di Hollow Earth. Kode tersebut menjadi suatu panggilan bagi Kong dan Godzilla yang merasakannya.
Kemudian Kong mendapati bahwa spesiesnya ternyata belum benar-benar punah. Mereka berada di bawah kendali Scar King, orangutan raksasa sekaligus antagonis utama di film ini. Scar King juga mengendalikan sosok Titan purba bernama Shimo.
Hal tersebut membuat Kong tidak bisa melawannya seorang diri, sehingga dia meminta bantuan Godzilla. Namun seperti yang sudah-sudah, Godzilla merasa dirinya yang terkuat awalnya enggan bekerja sama dengan Kong. Akan tetapi setelah Mothra muncul, barulah mereka setuju untuk bekerja sama melawan Scar King dan Shimo.
3. Banyak Titan baru yang diperkenalkan
Scar King sebagai musuh utama tentunya mendapat sorotan tersendiri. Sosok orangutan raksasa ini berhasil mengendalikan Shimo menggunakan sebuah alat misterius. Shimo sendiri sebenarnya baik, hanya saja dia tidak bisa lepas dari kendali Scar King. Titan purba tersebut ditakuti karena mampu menembakkan sinar es yang mematikan.
Selain mereka, ada juga beberapa Titan baru yang diperlihatkan. Salah satunya yaitu Suko, monster kera remaja yang kerap kali membantu Kong. Awalnya Suko terlihat membeci Kong, tapi seiring berjalannya cerita pandangannya mulai berubah.
Kemudian kita juga melihat sosok Tiamat, Titan air berbahaya yang memiliki teritori di antartika. Tiamat termasuk titan yang kuat, bahkan Godzilla harus memenuhi asupan radiasi sebelum benar-benar melawannya. Adapun alasan mengapa Godzilla berwarna pink adalah bentuk evolusi setelah menyerap energi milik Tiamat.
4. Peran manusia cukup penting di sepanjang film
Keberadaan Ilene Andrews bersama kelompok kecilnya membuat film ini jadi lebih menarik. Apalagi mereka berpetualang di Hollow Earth tanpa memegang senjata, sehingga timbul sedikit nuansa mencekam. Baik Ilene, Bernie, Trapper, maupun Jia masing-masing punya perannya sendiri.
Ilene dan Trapper berhasil menyebuhkan tangan Kong yang terluka akibat serangan es Shimo. Peran Jia juga cukup vital karena dirinya mampu membangunkan Mothra. Sedangkan Bernie dengan tingkah lucunya mampu mencairkan suasanya yang terlihat tegang.
5. Diakhiri dengan pertarungan intens dua lawan dua
Film Godzilla x Kong: The New Empire ditutup dengan pertarungan epic antara Godzilla-Kong vs Scar King-Shimo. Tentunya ini mengingatkan kita dengan film Godzilla King of Monsters (2019) yang juga memperlihatkan pertarungan tim Godzilla-Mothra vs Ghidorah-Rodan.
Godzilla dengan bentuk terbarunya dan Kong dengan sarung tangan besinya berhasil mengalahkan Scar King sekaligus membebaskan Shimo. Sayangnya sebagai antagonis utama Scar King tidak berhasil meninggalkan kesan yang cukup mendalam, mengingat tidak ada yang spesial dari Titan ini kecuali senjata cambuk serta kelincahan tubuhnya.
Penutup
Secara keseluruhan film ini masih menyinggung soal 'rumah'. Baik itu Kong maupun Jia, keduanya sama-sama dilanda kecemasan karena merasa tidak punya tempat yang bisa membuat mereka nyaman. Namun setelah melalui banyak hal, akhirnya mereka berdua berhasil menemukan rumahnya masing-masing.
Kong sepertinya menjadi pemimpin baru bagi kaumnya menggantikan Scar King, sementara Jia memilih tinggal bersama Ilene alih-alih menetap di Hollow Earth bersama suku Iwi. Sedangkan Godzilla menemukan tempat tinggal barunya di Colosseum, Italia.
Disini kita melihat bahwa Godzilla x Kong: The New Empire benar-benar berfokus pada kisah monsternya, sedangkan manusia hanya sebagai tokoh sampingan. Film ini cocok dinikmati oleh penikmat pertarungan antar monster raksasa. Walaupun menampilkan banyak adegan kekerasan, film ini tetap bisa dinikmati oleh semua umur.
Demikianlah artikel ulasan film Godzilla x Kong: The New Empire. Semoga kedepannya waralaba MonsterVerse bisa terus berkembang dan menghadirkan film-film pertarungan antar Titan yang lebih seru lagi.
No comments